Selasa, 01 Maret 2016

Senpai To Kanojo - Part 1


Memiliki perasaan seperti ini… bukan sesuatu yang ingin kurasakan….itu yang dulu aku pikirkan…

Ini hari pertama Tsuzuki Rika memasuki masa SMUnya. Ia berjalan melihat-lihat sekolahnya.

“ahh kucing” seru Rika. Ia segera mendekati kucing yang sedang dihalaman sekolah barunya itu. Ia jongkok didepan kucing itu dan menyentuhnya “senang bertemu denganmu, nama aku Tsuzuki Rika. Mulai sekarang kita berteman ya..”


Rika menghela nafas pelan memperhatikan sekolahnya “Aku jadi gugup.Sebentar lagi Aku sudah murid SMU, bagaimana ya rasanya anak SMU?” Rika merapatkan telapak tangannya seperti berdoa “ Aku berharap dan berdoa.. akan ada cinta yang manis yang datang padaku.”


“Rika apa yang sedang kau lakukan?Tanya Yu-chan keheranan melihat Rika sedang berdiri memperhatikan kakak kelasnya yang sedang mencoba menarik perhatian murid baru agar bergabung dengan kelompok klub karate mereka.

“apa kau berencana masuk klub karate?” Tanya Yu-chan
“tidak.. tidak.. itu tak mungkin..”
“lalu apakah kau sudah ada rencana mau ikut salah satu klub?” Tanya Yu-chan ingin tau.
“Terlalu banyak klub jadi aku tak bisa memutuskan yang mana.”


Mereka berjalan dilorong sekolah melewati kelas-kelas yang dipakai untuk kegiatan klub sekolah yan g berbeda-beda.Kakak kelasnya selalu menawarkan mereka berdua untuk bergabung dengan klub mereka. Entah berapa banyak brosur yang di dapat mereka.

“Yu chan apakah kau sudah memutuskan ikut klub mana?” tanya Rika
“sudah.. aku akan ikut tim voli karena waktu SMP aku sudah bermain”
Yu-chan melihat  sahabatnya yang kelihatan sedih dan bingung memutuskan klub yang akan diikuti Rika.

Yu-chan tersenyum “ aku sudah bisa membaca ekpresimu itu.  Rika, apakah ada yang sebenarnya sangat ingin kau lakukan?”

“Cinta!” Seru Rika dengan cepat “ a sweet love!” ucapnya tersenyum ceria.
Yu—chan tertawa melihat ekpresi sahabatnya itu “kau tak pernah lepas dari harapanmu itu Rika.”

“karenatujuanku di SMU adalah mendapatkan sweet love” jawab Rika masih ceria.
“ya ya..  semangat ya” sahut Yu-chan tersenyum.


Sementara itu Mino dan Tetchan sedang menunggu mangsa murid baru agar bergabung dengan klub mereka.Tapi mereka belum juga mendapatkan hasil. Tetchan melihat Rika dan Yu-chan yang sedang duduk didepan Mereka sambil melihat brosur-brosur klub. Tetchan meminta Mino agar membujuk kedua gadis itu bergabung dengan klub mereka.


Mino sebenarnya mau menolaknya tapi tetchan memaksanya terus akhirnya ia setuju.

Mino bingung bagaimana memulainya, ia teringat TTS yang sedang diisinya dan tiba-tiba Mino berteriak dengan keras.

“argggghhhh…  aku tak tau jawabannya ini.. tentang  kosmetik yang menggunakan kata “Tsukema”. Apa kau tau tentang ini Tetchan?”
Rika dan Yu-chan yang mendengar teriakan Mino jadi memperhatikan cowok itu

Tet-chan yang mengerti maksud Mino berteriak jadi ikut memperkeras suaranya “Tsukema..aku sama sekali tidak tau”
“ahh kita berdua sama-sama tidak tau ya.”


Rika yang tau jawabannya jadi ingin membantu. Ia segera berlari menuju Mino dan tetchan.

“Tsukematsuge (bulumata palsu)” ucap Rika pada kedua cowok itu.
Tetchan dan Mino pura-pura kaget dan memperhatikan Rika.
“kau jenius” puji Mino berpura-pura.



Rika masih terus memperhatikan wajah Mino dengan kagum. Yu-chan tiba-tiba menarik tangan Rika “ayo kita pergi Rika”
“eh tunggu-tunggu” cegah tetchan

Rika dan Yu chan menghentikan langkahnya.
“kalian berdua kelas satu kan?” tanya tetchan
“ya kenapa?” tanya Yu-chan.
“Kebetulan sekali kami kelas 3 dan anggota klub ‘peneliti budaya moderen” lanjut tetchan

“hanya dengan melihatnya aku sudah bisa tebak” jawab yu-chan cuek.
Rika tidak meperhatikan pembicaraan Yu-chan dan tetchan karena pandangan matanya tak pernah lepas dari wajah Mino-senpai.
“jika kalian mau, bagaimana klo datang dan melihat klub kita?”  ajak Mino-senpai

“aku mau!” sahut Rika dengan cepat begitu yang berbicara Mino-senpai.
Yu-chan hanya terbelalak melihat Rika yang bersemangat itu.



Mereka lalu berjalan menuju ruang klubnya.
“jadi kalian bersahabat sejak SMP ya? Ini sama kayak kita (tetchan & Mino) ya” kata tetchan.

Mereka sampai didepan ruang klubnya . “oke kita sudah sampai di ruang klub!”

Yu-chan dan Rika memperhatikan isi ruangan itu yang berisi barang-barang yang tidak bermutu dan berhubungan dengan klub yang disebutkan tetchan tadi.

“umm… sebenarnya apa yang kalian lakukan di klub ini?” tanya Yu-chan heran.

“kami belum putuskan. Kami rapat tiap minggu dan dari itu baruu kita bahas apa yang akan kita lakukan lalu semua akan berjalan mengikuti even yang ada saja.”



Tetchan lalu menjelaskan klo mereka bermain puzzle, atau game lainnya dan juga sushi klub. Tapi yang sering dilakukan sebenarnya “Tama club”      

“tama-club?” tanya Rika
“seperti ini… kita memberi makan kucing yang hidup disekolah ini” kata mino-senpai sambil menebarkan makanan kebawah jendela ruanngan mereka.

Mendengar kata kucing Rika jadi bersemangat dan menyusul Mino-senpai didekat jendela.

Rika melongok ke bawah jendela dan melihat disana ada kucing yang dilihatnya tadi.

“oh jadi kau yang dipanggil ‘tama’” kata Rika senang.
“kau suka kucing ?” tanya Mino-senpai.

“bagaimana ya menjelaskannya..  ini hanya agar impianku terwujud.” Jawab Rika
“oh begitu… oh ini klo kau mau memberi makan kucing itu” Mino menyodorkan makanan kucing itu pada Rika.

“oke..” sahut Rika senang. Ia pun memberi makan kucing dengan tangannya.



“karena kita punya 2 orang anggota baru, bagaimana klo kita merayakannya?” ajak tetchan bersemangat.

“tunggu.. aku sudah memutuskan untuk bergabung dengan tim voli.” Ucap Yu-chan tidak setuju bergabung dengan klub yang tidak jelas itu.
“tak apa…. Bagi kami tidak masalah jika kau punya 2 klub.” Sahut tetchan mencoba membujuk Yu-chan

“Sepertinya aku tak punya waktu luang seperti itu.Tujuanku adalah universitas yang bagus. Aku tak mau nilaiku jadi turun.” Kata Yu-chan menolak.


Tetchan mengangguk-angguk berlagak paham tapi ia juga berpikir bagaimana agar tetap membuat keduanya bergabung dengan klub mereka.
“ akhirnya tiba saatnya untuk membuka “itu” mino” ucap tetchan misterius sambil menuju ke sebuah almari.

Tetchan membungkuk dipintu almari bawah untuk membukanya. “ini saatnya membuka Sen…”

Tetchan sengaja kepayahan membuka pintu lemari itu sampai mino ikut membantunya. Mereka lalu membuka pintu itu dengan berseru
“membuka “Legenda Senpai”


Pintu terbuka dan disana terdapat folder-folder yang tertata. Tetchan mengambil satu dan memberikan pada Mino dan ia juga mengambil satu folder lagi.

Mino membuka folder itu didepan  gadis itu dan tetchan mengulurkannya pada Yu-chan.
“legenda senpai?” yu-chan heran melihat folder itu.
“iya.. ini adalah harta berharga yang senpai tinggalkan untuk kita! Ini harapan besar kita! Ini adalah koleksi ujian dan solusi dengan detail untuk menjawab tiap  pertanyaan. Dengan ini menjadi nomer 1 di sekolah bukan suatu mimpi.Inilah legenda senpai.Jika kau bergabung “kau bisa melihatnya kapanpun!”

Yu-chan melihat folder itu dan ia terkagum “aku bergabung” ucapnya yakin.
“yes” teriak tetchan. “baiklah.. ayo kau tanda tangan dikertas ini” ajak tetchan cepat agar Yu-chan tak mengundurkan diri jadi member klub mereka.



“apa yang terjadi? Apa? Apa? Apa yang terjadi” Rika yang sedari tadi sibuk bermainn dengan kucing yang ada dibawah jendela kelas kebingungan melihat Yu-chan yang bersemangat bergabung.
‘oh ini” Mino-senpai segera menunjukan folder senpai pada Rika.Gadis itu lalu membuka isi folder itu dengan penasaran.

“apa kau tertarik?” tanya Mino “Kau bisa bergabung seperti temanmu itu. bagaimana menurutmu?” Mino memperhatikan rika yang hanya diam mengamati folder legenda senpai itu.


Tiba-tiba tangan mino menyilang didepan tubuh rika mencoba menarik perhatian gadis itu.

Rika terkejut dan memperhatikan mino yang berdiri begitu dekat didepannya.

Mino tersenyum “Aku pastikan kau tak akan menyesal.”
Ditatap Mino seperti itu Rikapun mengangguk setuju sambil terus memperhatian wajah mino.


Mereka lalu merayakan 2 member baru klub itu di restaurant sushi milik keluarga tetchan.Member pria selain Mino dan tetchan juga ikut bergabung jadi hanya Rika dan Yu-chan saja yang gadis.

Ibu tetchan yang ramah membantu membawakan sushi yang sudah disiapkan sendiri oleh tetchan.

“maaf ya kalian dikelilingi para cowok ini” ucap Ibu tetchan sambil duduk disebelah Yu-chan.

“tidak.. tidak masalah” jawab Yu-chan dengan sopan.

“omong-omong kenapa kalian bergabung dengan klub yang tidak jelas ini?” tanya ibu tetchan penasaran.

“ibu… hati hati dengan bicaramu” seru tetchan khawatir mendengar pertayaan ibunya pada 2 gadis itu.

“anda paham ya.. tapi jika aku tidak melihat legenda senpai aku juga tidak aka mau bergabung.”jawab Yu-chan

“ohh karena legenda senpai itu.” angguk ibu tetchan.
“eh ya apakah ‘dia’ akan datang?” tanya ibu tetchan teringat dengan seseorang.

“oh iya.. apakah ada kabar tentang  Aoi-senpai?” ucap member lain.
“tak ada… kita tak mendengar kabarnya sama sekali. “

“meski kau yang memintaya?” tanya seorang member lainya pada Mino.
“aoi senpai baru masuk kuliah jadi ia sangat sibuk sekali” sahut mino.

“kau berteman erat dengannya, kenapa kau menahannya (untuk berhubungan dengan Aoi)” tanya ibu tetchan ikut bergabung.
Yu-chan dan Rika jadi penasaran dengan pembicaraan itu. “umm… orang seperti apakah Aoi senpai itu?” tanya Yu-chan.
“cantik”
“cantik”
“dia adalah pemimpin klub bersama Mino” jawab ibu tetchan.
“dia pinter masak juga kan” ucap member lain.
“pintar dan baik.. dia punya aura yang berbeda disekelilingnya”
“sangat cantik!”
  
‘heih… orang seperti itu bergabung dengan klub ini bersama kalian?” tanya Rika heran mendengar begitu sempurnanya Aoi Senpai dihadapan member lainnya.

“iya begitulah..”



Semua lalu sibuk berbicara.Yu-chan pergi meninggalkan rika sebentar. Melihatnya ibu tetchan  meminta Mino agar menemani Rika yang sendirian.
Mino berbalik memperhatikan rika yag ada dibelakangnya. “mau makan?” kata Mino menawarkan Sushi.

“iya” angguk Rika. Mino mengambilkan saus untuk Rika.
“terima kasih” ucap Rika menerima saus itu.
“mi.. mino?”

“ah aku Minohara.. Minohara Keigo.” Ucap Mino memperkenalkan dirinya.
“aku Tsuzuki”
“Tsuzuki?”
“Tsuzuki Rika”

“oh tsuzuki.. oke mengerti”
“senpai bagaimana aku memanggilmu?” tanya Rika.
“apapun boleh” sahut Mino
“oke”
Seorang member lalu mengajak mino bermain game.



Rika tidak bisa konsentrasi pelajaranya karena yang ada dipikirannya hanya Mino senpai jadi saat istirahat Rika langsung ke ruang klub.Benar saja Rika melihat Mino sedang duduk dijendela sambil membaca buku.
“konichiwa” sapa Rika membuka pintu klub.

“oh hai… kau sendirian?” tanya Mino
“iya.. yu-chan pergi latihan voli. Mm..senpai, apa kau sendirian juga?”
“iya..”

Rika duduk dikursi memperhatikan barang –barang yang ada diruangan itu.
“senpai. Kita akan melakukan apa di klub ini?” tanya rika kebingungan.

Mino tidak memperhatikan Rika dan hanya focus dengan buku yang dibacanya. “ hari ini… mungkin “belajar” karena aku akan ujian kelulusan.”

“oh iya..” sahut Rika. Ia lalu melihat makanan kucing dimeja dan berlari-lari menuju jendela sebelah yang tidak diduduki Mino.

“ah kucingnya tidak ada …mungkin dia sedang tidak lapar” Rika cemberut begitu melihat tidak ada kucing disana.



Mino tersenyum melihat ekpresi manyun Rika.“hei tsuzuki.”
Rika menoleh pada Mino “iya kenapa?”

Mino tersenyum melihat ekpresi Rika “ tak apa-apa.. ayo kita lakukan sesuatu” ajaknya.

Mereka lalu bermain Go/Baduk semacam halma/catur.
“siapapun yang kalah harus membelikan pemenang minuman” kata Mino
“heihh? Aku tak akan kalah!” ucap Rika penuh percaya diri dan ia meletakkan baduk putihnya.

Mino tersenyum melihat langkah Rika “BO~DOH” ucapnya sambil meletakkan baduknya dan membuatnya memenangkan game itu.
“kenapa begini” teriak Rika kaget dengan kekalahannya…
“karena aku jenius..” sahut Mino penuh kemenangan.



Mereka berdua lalu pergi ke mesin minuman
“kausangat pelit.. hanya untuk segelas jus , kau tidak mengalah padaku.” Gerutu Rika
“Klo aku me ngalah kau juga tetap akan kalah, jadi percuma saja” sahut Mino.

“aku tau maksudmu tapi kan….”

Mereka sampai didepan mesin minuman.
“senpai kamu ingin minum apa?” tanya Rika bersiap siap didepan mesin.
“kopi..” jawab mino tersenyum geli melihat Rika mencari uang koin didepannya.

“kopi, 100 yen.. 100 yen..” gumam Rika mengambil uang koin dari dompetnya.



Tiba-tiba Mino memasukkan uang ke dalam mesin itu.Rika terkejut dan heran memperhatikan Mino.

“BO~DOH…. Mana mungkin aku mengijinkan  Kouhei (adik kelas) mentraktirku.” Ucap Mino menatap Rika “kau mau minum apa?” tanyanya pada gadis itu.

“coklat” sahut Rika.

Mino menekan tombol mengambil coklat dan memberikannya pada Rika. Lalu ia sendiri mengambil Kopi.

“mmm.. maaf meski aku kalah tapi senpai yang mentraktirku..”
“nggak masalah..aku bukan tetchan jadi jangan bandingkan dengan sushi ya?”

“aku… aku lebih suka coklat. Jika aku reinkarnasi lagi aku mau jadi coklat karena aku suka!” ucap Rika sambil berlari lari ditangga sekolah dengan riangnya.

“kau ini memang gadis yang aneh” tawa Mino mendengar ucapan Rika dan kelakuan Rika yang kayak anak kecil berlari ditangga.



“BO~DOH” ucap Rika meniru nada suara Mino saat mengatainya.“Mana mungkin aku mengijinkan  Kouhei (adik kelas) mentraktirku” “ Rika tersenyum-senyum mengingat ucapan Mino itu.

“dia mengatakan itu padaku… dia kerenkan…”Rika menyelesaikan apa yang dialaminya tadi pada sahabatnya Yu-chan.
Yu chan geli melihat Rika sepertinya sedang kasmaran.

“Dalamnya dia sangat berbeda… mengapa..mengapa aku merasa dia begitu jantan?!”

“ahh itu kan hanya berlaku untukmu saja” bantah Yu-chan
“bukan begituuuu” gerutu Rika cemberut sambil menghentakkan kedua kakinya.

“ya.. ya… faktanya kamu kelihatan sangat bahagia adalah sebuah bukti kan?”
“emmmmm…” Rika hanya terdiam tak sanggup membantah ucapan Yu-chan.



Mino melihat bantal peninggalan Aoi senpai diruangan klub.Ia mengambil bantal itu dan memperhatikan ada sobekan diujung bantal.
Mino tiba-tiba dikejutkan oleh suara yang meniru suara nya.

“ahhh… Aoi-san… aku ingin bertemu dengannya… Aoi sa aku benar-benar ingin bertemu..” tetchan masih terus berbicara seolah ia adalah suara yang ada dipikiran Mino.

Mino kesal sahabatnya itu menggodanya begitu.Ia menendang pelan kursi yang diduduki tetchan.

Tetchan langsung berteriak sok ketakutan dengan ulah Mino.
“apa.. apa.. kau menakutkan… Minohara-kun sedang membullyku!”
“bodoh.. lihat ini.. ini sobek” kata mino menjelaskan kenapa ia tadi memperhatikan bantal itu lama.

“mungkin sudah usianya (ganti baru)” jawab tetchan.



Mino lalu duduk dijendela tempat yang biasa didudukinya.Pintu ruang klub terbuka dan Mino segera memperhatikan kesana.Mino terkejut bukan main melihat yang ada disana adalah Aoi senpai dengan seragam SMA. Mino hamper terjatuh dari jendela.

Tapi ternyata itu bukan Aoi senpai tapi Rika yang rambutnya sedang diikat.
“konichiwa” sapa Rika.
“kau ini kenapa?” tanya tetchan yang terkejut melihat Mino yang hamper jatuh itu.

“tak ada apa apa” bantah mino menatap keluar jendela.
“kau pasti mengiranya orang lain” tebak tetchan.
“diamlah!” perintah Mino.

Rika tidak paham isi pembicaraan mereka jadi ia hanya diam saja.
“ini sangat membosankan.. ayo kita main!” ajak tetchan sambil berdiri mau mengambil game.



Rika segera meghalangi tetchan “ahh sebenarya aku kesini hanya untuk “legenda senpai”

“ah iya.. ujian tengah semester akan segera dimulai ya” kata tetchan sambil membuka pintu lemari yang ada folder legenda senpai itu.
Tetchan lalu mengambilan soal-soal kelas 1 senpai yang ada disana dan memberikannya pada Rika.

“aku merekomendasikan yang ini.” Kata tetchan.
Rika lalu duduk dan membuka test ujian senpaiya dulu.  Rika melihat nilai orang yang mengerjakan ujian itu dapat nilai hamper sempurna. Dan nama pemilik kkertas ujian tersebut adalah Okita Aoi.

“98.. okita aoi… okita aoi… “ gumam rika membaca kertas ujian itu.
“benarkan omonganku… Aoi-san sangat berbahaya! Dia adalah terbaik dikelasnya. Peringkat kelasnya selalu dipertahankan.” Puji tetchan.
Rika menoleh melihat wajah Mino yang seperti jadi berubah setelah mendengar percakapan tetchan.

“ahh sudah jam 4” teriak tetchan memperhatikan jam di handphonenya “tunggu.. tunggu… yu-chan ada latiha hari ini. Aku harus memberinya semangat” seru tetchan denga terburu-buru mengambil tasnya dan pergi meninggalkan ruangan itu.



“ dia pergi… tetchan sepertinya sangat ingin mendekati momoya-san” kata mino pelan.
“oh begitu…”

Mereka terdiam.
Rika melihat ke mino yang sedang melihat pemandangan diluar jendela.
“ahhh ano… senpai apakah kau punya pacar?” tanya rika

Mino terkejut dengan pertanyaan Rika.
“belum” sahut mino
“ahh belum..”

“itu bukan hal yang penting” lanjut Mino.
“jangan bilang nggak penting… ngak penting… jangan… jangan.. jangan” ucap rika menggeleng-gelengkan kepalanya.

“kamu memang aneh… aku belum punya tapi…”
“tapi???” rika menunggu

Mino tersadar ia hamper keceplosa bicara…”tidak..tak  apa”



Angin bertiup dengan kerasnya menerbangkan kertas ujian Aoi senpai.Rika lalu jongkok dibawah jendela sambil memungutinya.

“senpai… orang yang kau sukai itu apakah akita aoi san?” tanya rika pelan dan ragu antara mau mende ngar jawaban mino atau tidak.
“ya benar” mino mengiyakannya pelan.

Rika terkejut mendengar keterus terangan ucapan Mino. Rika masih berjongkok menatap wajah Mino yang duduk di jendela.

“aku mengerti… baiklah aku akan ambil kertas ujian ini dan mengcopy-nya lalu nanti aku kembalikan.” Rika tanpa menu nggu jawaban mino segera mengambil tasnya dan meninggalkan ruang klub.



Tapi saat didepan pintu, rika menghentikan langkahnya dan berbalik.
“senpai… aku mencintaimu!”

Mino menoleh memperhatikan Rika.Ia tidak tau apa yang membuat Rika berbicara seperti itu. Sementara itu Rika terkejut sendiri dengan keberanianya mengatakan perasaannya pada Mino

“kamu ini ngomong opo? Kau hanya terbawa perasaan karena atmosfer ini saja. Ini topik yang aneh… kau benar=benar bodoh” ucap Mino sambil berdiri menatap Rika

“maaf…”
Mino tersenyum “tapi kau benar-benar punya keberanian ya”
Rika hanya menatap wajah Mino yang sepertinya tidak mempercayai ucapan perasaannya dan menganggapnya angin lalu saja.



Rika penasaran melihat wajah Aoi senpai jadi ia membuka album tahunan sekolah SMAnya. Ia sekarang jadi tau wajah Aoi senpai yang selalu jadi bahan pebicaraan itu.

“wajah yang menakjubkan..” gumam Rika
“apa yang sedang kau lihat?” Tanya Yu-chan
“album foto” sahut Rika
“album? Punya siapa?”
“punya kakak kelas”
“oh Okita senpai ya?” tebak Yu-chan.

Rika menaruh album yang dipegangnya di meja agar Yu-chan bisa melihatnya.

“aku rasa kau lebih cute dari dia” gerutu Rika agak cemburu melihat wajah Aoi senpai yang cantik di album itu

yu-chan tertawa mendengar pujian Rika yang didasarkan karena cemburu pada Aoi senpai itu. “ah kamu ini kenapa sih”
2 orang gadis teman kelasnya mendekati meja Rika. “eh apa yang kalian lihat? Siapa orang ini?”

“Dia cantik…”
“iya dia cantik “
“apakah dia alumni sini… wah dia sangat cantik “

Puji 2 orang gadis itu yang membuat Rika jadi tambah cemberut. “kalian terus saja bilang dia cantik.. dia cantik..”

Temannya terkejut mendengar nada tidak suka Rika “kau ini kenapa sih? Jangan jangan kau membandingkan dirinya?”
“lihat kenyataan dong..  kenyataan!” ucap temannya
“bukan begitu!” sahut Rika tambah manyun kesal



Rika dan member Tama club pergi ke taman wisata yang ada danaunya.
“kita sudah sampai disini!” teriak mereka girang
Mereka sampai di pinggir danau ketempat penyewaan perahu untuk berdua.

“setiap orang harus sepasang ya”
Rika kegirangan  “yu-chan cepat..” panggil Rika pada Yu-chan. “Yu-chan! Sini… “ Rika melihat Yu-chan masih belum mendekatinya “ Yu-chan ayo naik kapal berdua..” Teriak Rika dan langsung berlari mendekati kapal yang akan di naikinya.

Tiba-tiba sebuah tangan yang kuat menarik tangannya. Rika terkejut dan berdebar saat melihat yang menarik tangannya itu adalah Mino-senpai. 
“Tsuzuki.. kau naik denganku” ucap Mino tersenyum melihat wajah bengong Rika menatapnya. Ia menarik tangan Rika untuk mengikuti langkahnya.


Mereka naik perahu berdua. Mino mendayung perahu untuk mereka.
“senpai.. cuacanya sangat enak ya” ucap Rika memperhatikan suasana sekitar danau itu.
“iya..”
“Tetchan dan Yu-chan ada di perahu yang sama..”
“dia sok tidak suka tapi sebenarnya dia orang yang pemikir..” gumam Mino (maaf klo susah dimengerti terjemahannya.. Heheh)
“iya tetchan senpai memang seperti itu..”
“apa kau membawa minuman?” Tanya Mino
“ah minuman..” rika membuka tasnya untuk mencari minuman tapi ternyata tidak ada. “maaf..”

“tak ada?”
“iya..”
“ya sudah nggak papa.  Ah Tsuzuki.. selanjutnya aku serahkan padamu..” ucap Mino senpai yang kelelahan daan mengantuk karena cuacanya sangat nyaman. Ia segera berbaring di perahu itu.




Rika heran melihat senpainya tertidur.. “senpai… apa dia sudah tertidur?”
Rika membungkuk agar bisa melihat wajah Mino semakin dekat. 

Rika mengambil topi yang menutupi wajah Mino “aku ambil ini ya..” Rika melihat ternyata Mino benar tertidur. Rika lalu memakai topi Mino dikepalanya.

Rika semakin menyadari rasa cintanya pada Mino senpai. 
Rika terus menatap wajah Mino senpai yang tertidur didepannya itu.. 

“ini tidak serius... ini bukan hal yang serius.. dia sudah punya seseorang yang disukainya.. tak mungkin dia jatuh cinta padaku. Tak apa.. ini belum sesuatu yang serius.. aku bisa mengendalikan perasaanku.. aku bisa…” Gumam Rika menenangkan perasaan hatinya. 

Ia lalu ikut berbaring disebelah Mino tanpa ia sadari angin yang lembut perlahan membuatnya tertidur juga di perahu itu.



“HEIII… MINO…. RIKA CHAN!. KEMBANG API AKAN SEGERA DIMULAI!” teriakan teman-teman mereka di pinggir danau membangunkan keduanya.



Mereka lalu berjalan dipasar malam tempat yang ramai orang melihat-lihat. Rika kegirangan seperti anak kecil melihat took-toko menjual bermacam-macam barang dan makanan. 

Rika lalu melihat ada orang menjual manisan buat plum yang berbentuk seperti apel. Mino yang sedang memperhatikan Rika jadi tau klo Rika pengen manisan itu. Ia segera mendekati penjual itu. 

“terima kasih… terima kasih sudah membelikanku ini..” kata Rika.
“kau pilih mana yang kau suka” kata Mino.
Rika mengambil 1 manisan “ini…” katanya girang
“pilih sausnya juga” kata Mino lagi
“iya..” Rika mengambil saus untuk manisannya. “terima kasih” ucap Rika lagi.




Kembang api sudah akan dimulai. “hei Tsuzuki  kembang api dimulai”
Rika buru-buru berlari menaiki tangga tapi sayang manisan yang baru saja dibelikan Mino terjatuh.

Rika terlihat sedih memperhatikan manisan yang ada ditanah itu. “aku bahkan belum menggigitnya secuilpun…”

“ahh ceroboh.. nanti aku belikan lagi” kata Mino kasian melihat wajah kecewa Rika.
“benarkah?” seru Rika yang langsung bersemangat
“iya..”

“janji ya..” kata Rika kekanak-kanakkan sambil menyodorkan jarinya untuk janji Mino itu.
“kamu seperti anak kecil..” protes Mino tapi mengikuti Rika dengan menautkan jari mereka sebagai janji.

“karena aku sangat bahagia” sahut Rika. 


Namun Rika heran saat melihat Mino tidak sedang memperhatikannya tapi cowok itu sedang memperhatikan seseorang. Rika mengalihkan pandangan matanya untuk melihat siapa yang sedang dilihat Mino. Ada seorang gadis yang memakai Yukata sedang berlari sambil menangis.

“Aoi-san!” teriak Mino tiba-tiba. “Aoi-san..” tanpa pamit pada Rika, Mino berlari mengejar gadis yang ternyata Aoi-san itu.



Rika hanya bisa melihat kejadiannya itu dengan terkejut saja “Mino Senpai…”
Mino berhasil mengejar Aoi-san yang tak jauh dari tempat Rika berdiri dan menyentuh bahu Aoi san “apakah telah terjadi sesuatu?” Tanya mino
“Tak apa.. aku sudah mau pulang” jawab Aoi-san mencoba menutupi kesedihannya.

“aku akan mengantarmu pulang” kata Mino
“aku baik-baik saja” tolak Aoi-san

“kau tidak baik sama sekali dan aku sangat mengkhawatirkanmu…”
Mino berbalik melihat Rika yang berdiri tak jauh dari tempatnya. “Tsuzuki.. bilang ke semuanya aku pulang duluan…” Mino lalu melihat Aoi san“ayo pergi..”

Rika hanya bisa melihat kepergian keduanya dengan sedih, kecewa dan patah hati.



Rika dan Yu-chan sedang menuruni anak tangga saat tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh didepannya. Rika terkejut melihat ada permen lollipop terjatuh. Ia mengambilnya “apa ini.. permen?”



“hei Tsuzuki..” seru sebuah suara dari atas.
Rika mendongak untuk melihat siapa yang sudah menjatuhkannya. Rika melihat Mino dan tetchan sedang mengulum permen lollipop dimulut mereka.

“hei Yuka-chan, Rika-chan.. “ sapa tetchan
“kenapa dengan wajahmu itu.. ” seru  Mino geli melihat wajah bengong Rika itu.

“haha terlihat bagus.. mulutmu terbuka seperti itu” goda Tetchan kegelian melihat ekpresi Rika


 Mino membuka 1 dus kecil permen “rasa apa yang kau suka “ royal milk tea.. atau cola?” Tanya Mino mencari-cari berbagai rasa yang ada didus itu.

“semuanya..” sahut Rika ala kadarnya dengan nada masih kesal karena ditinggal Mino waktu itu.

“ya sudahlah..” sahut Mino yang lalu bersama tetchan menjatuh kan semua permen yang ada ke bawah, ketempat Rika dan Yu-chan berdiri.


Rika dan yu chan terkejut melihat ulah kedua cowok kakak kelasnya itu. Yu chan memperhatikan semua permen yang terjatuh ketangga dan menyebar kemana-mana itu. Sementara Rika masih terus bengong melihat ke atas, ke Mino.

“ini ucapan maaf aku atas waktu itu..” ucap Mino menyesal. “aku tak bisa menemukan tempat penjual permen buah plum.”

Yu-chan tersenyum memperhatikan Rika. Ia piker Rika bakal terharu melihat ulah Mino tetapi gadis itu ternyata hanya diam melihat wajah Mino terus.



Saat akan pulang Rika pergi ke ruang klub untuk menemui Mino. Ia melihat Mino memang sedang disana memegang bantal pemberian Aoi-senpai itu.

“senpai.. terima kasih untuk permen ini” ucap Rika,.
“itu tak perlu” sahut Mino

“ini..” Rika mengulurkan topi yang dipakai di danau waktu itu.
“ahh aku hampir lupa.. thanks”



“mmm… tentang apa yang terjadi di pesta kembang api itu.. apakah semua baik-baik saja?” Tanya Rika

“Aoi san bilang klo itu hanya pertengkaran dengan pacarnya. “ jawab Mino
“orang itu… Okita senpai punya pacar?”
“iya dia punya..”

“lalu kenapa kau masih menyukainya? percuma.. orang itu sudah punya cowok yang disukainya.. mengapa kau masih saja mencintainya?” cecar Rika lagi yang mencoba menyadarkan Mino klo Aoi sudah punya pacar
“dia sudah punya cowok… mmm… dia tidak memilik perasaan yang sama denganmu, bukankah itu sia-sia?”

“DIAM!” seru Mino hilang kesabaran karena Rika terus mencecarnya dengan pertanyaan pribadi seperti itu.

Mino segera sadar ia bersikap agak kasar..
“sial… ahhh.. maafkan aku…” Mino segera mengambil tasnya dan pergi meninggalkan ruangan klub itu.

Rika terdiam didalam ruangan klub seorang diri.
“senpai.. kau sama denganku..  orang yang aku sukai mencintai orang lain juga…” Gumam Rika sedih




(BERSAMBUNG PART 2)



4 komentar:

  1. sayang nya ga bisa dibaca lewat hape,,, terpaksa buka leppi dulu.. tp cerita nya kereeen...

    BalasHapus
    Balasan
    1. harusnya pakai HP bisa.. aku sudah coba pakai Hpku yang jadul Nokia sama HP android semua bisa untuk buka Blog ini kok... coba lagi aja.. hehhee..

      Hapus
  2. Banyakin jmovie live action dong mau yg jadul atau terbaru jga gpp :)
    Aku bolak balik cek ksni bhrap ada yg baru lg haa

    BalasHapus
  3. Sudah punya komiknya, ganyangka ada versi movienya. Ceritanya sama persis hehe

    BalasHapus