Minggu, 20 Maret 2016

Senpai To Kanojo - Part 3


Rika tertidur dengan pulasnya sampai pagi hari.Rika terbangun dan menguap. Ia mengusap wajahnya dengan tangannya saat ia menyadari ada tulisan ditangannya itu.

[Jika kamu ingat apa yang terjadi semalam,temui aku hari ini. Minohara]
Rika terperanjat dan bangun dari tempat tidurnya dan membaca lagi tulisan itu. Ia jadi sedikit teringat dengan kejadian semalam.


Rika bersemangat memilih pakaian yang akan dipakainya menemui Mino. Ini adalah kencan pertama mereka.

Rika berlari dengan penuh senyuman.Ia melihat Mino sudah menunggunya disebuah tempat makan.


Rika langsung membungkuk disebelah kursi mino “Aku minta maaf karena kemarin .. Umm..aku telah melakukan hal yang keterlaluan…”

“ tak apa…. Duduklah..”

“Baik.” Sahut Rika menurut dan duduk dikursi depan Mino.

“Apakah orang tuamu baik-baik saja?” tanya Mino khawatir Rika dimarahi orangtuanya karena mabuk

“Ya ... entah bagaimana ...aku tidak ingat banyak tentang apa yang terjadi ....”
“ya sudah klo begitu..”





“jadi... Anda ditolak oleh Okita-senpai ..kan?” tanya Rika tiba-tiba ingat ucapan Mino saat ia mabuk.
Mino kaget dan ragu mengangguk “iya”

“aku tidak berpikir senpai itu menyedihkan atau apa pun…”’
“mmm… iya…” angguk Mino.

Rika memperhatikan sekeliling ruangannya



“Tsuzuki-san ...”
“Iya?”

“Hal terakhir yang kau katakan kepadaku (permintaan berpacaran Rika)… Apakah kamu ingat?” tanya Mino ragu-ragu dan tak berani menatap rika langsung.

Rika bingung dan mencoba mengingat kejadian semalam “Hal terakhir yang aku katakan…”
Mino menoleh memperhatikan rika yang mencoba mengingat-ingat.

“Aku berteriak "Yeiiy !," atau sesuatu ...Dan setelah itu, aku tidak ingat banyak lagi.” Jawab rika

“oh begitu” sahut mino menghela nafas “Maka semua baik-baik saja.”lanjutnya sedikit kecewa sambil melihat keluar jendela.

Rika jadi merasa aneh “aku...Apakah aku telah mengatakan sesuatu?”

“iya..Kamu melakukannya.” Jawab mino menoleh pada rika

“ap…Apa yang sudah aku katakan?” desak rika penasaran karena ia tidak ingat sama sekali.

“aku tidak akan memberitahumu” sahut mino tersenyum melihat wajah bloon rika yang kebinggungan.
Rika jadi tambah penasaran “heih… Ap.. Apa yang aku lakukan..”


Jam sekolah sudah selesai dan mino segera menutup jendela kelasnya dilantai 2. Dari jendela ia mendengar suara Rika yang memanggil tama, kucinng klub mereka. Mino menoleh ke bawah dan melihat rika yang terus mencari tama diantara tanaman dikebun sekolah.Mino tertawa geli saat melihat tingkah bodoh rika mengendus dan mencoba memakan makan kucing itu.Dan sepertinya rika suka dengan makanan kucing itu karena gadis itu makan lagi beberapa butir.

“Apa yang gadis itu lakukan?” gumam Mino tersenyum.


Rika pergi ke Klub dan dan memperhatikan rumah Tama masih kosong. Kucing peliharaan mereka sepertinya belum kembali juga.

“Tama pergi kemana ya?” gumam Rika “Apakah Mino-senpai akan datang hari ini? “
Mino masuk ke ruang klub dan melihat Rika yang sedang menatap keluar jendela.

“Tsuzuki. Jangan kau makan makanan kucing.” Ucap Mino.

Rika berbalik dan melihat Mino yang masuk ke ruang klub

“Selamat siang… senpai apa kau melihatnya? Hmm… dari mana kamu bisa tau..” tanya Rika terkejut dan malu Mino melihat kelakuan anehnya itu.

“dari ruang kelasku.” Jawab Mino. Ia lalu duduk dikursi depan Rika “Hari ini bisa menjadi hari besar untuk melakukan sesuatu yang bodoh.”

“hm.. kau mengatakan "bodoh" lagi” gerutu Rika dengan suara pelan Rika bergumam. “padahal kau lebih parah dibandingkan  dengan aku”


Rika melihat Mino yang tidak menggubrisnya dan asyik membaca” kau sedang belajar?”
“hemm.. (ya)”

“Jika begitu sebaiknya aku pulang agar tidak mengganggumu.” Ucap Rika cepat-cepat beranjak pergi.

“Tidak perlu” ucap mino sok cuek tanpa melihat ke Rika dan terus menatap buku yang sedang dibacanya.
“eih?”

”kau dapat tinggal di sini.” Sahut Mino masih sok konsentrasi dengan bukunya. padahal mungkin Mino pengennya Rika ada disana.

“Baik.” Kata Rika sumringah dan langsung duduk dikursi lainnya sambil tersenyum melirik Mino. Cowok itu pun merasa Rika memperhatikanya dan ia  memperhatikan Rika dengan tersenyum.
“Apa ada yang salah?” tanya Mino

“Tidak ada” sahut Rika tersenyum dan mengalihkan pandangan matanya ke ruangan klub, lalu ia melirik lagi Mino yang sudah belajar lagi.


Tama klub pergi ke restaurant keluarga tetchan lagi. Mereka mengambil foto kebersamaan mereka. Mino yang sedang usil sengaja menepuk bahu Rika tempat saat temannya memfoto mereka. Jadi hasilnya wajah Rika gak keliatan karena sedang menoleh pada Mino. Foto terpaksa harus diulang lagi dan Mino melakukan hal yang sama membuat Rika dimarahi teman lainnya. Ibu tetchan tersenyum melihat keakraban teman-teman anaknya itu


Mino dan Rika pergi ke pameran universitas yang akan dituju Mino nanti setelah lulus SMU. Rika sangat senang, ia seperti anak kecil yang kegirangan diajak pergi wisata.

“Amazing! Kampus yang indah!” seru Rika tertawa girang.

“Tsuzuki ... Jangan terlalu ribut” gerutu Mino melihat Rika yang kayak anak kecil itu. “Mengapa kau ikut aku kesini?”

“Tentu saja aku juga ingin melihat bagaimana rasanya berada di sini!” sahut Rika berjalan dengan meloncat loncat kecil didepan Mino

“Salah. Itu karena kau terus berkata ingin pergi tidak peduli apa.” Gerutu mino

“Apakah tidak boleh? Senpai, kamu milih arah yang mana? Sini?Sini?” tanya Rika riang menuju beberapa pilihan jalan.

Rika melihat banyak mahasiswa yang berjualan beraneka makanan.
“Senpai! Ini food court! Food court!’
“ya” sahut Mino cuek sambil melihat-lihat sekelilingnya.

“Bukankah menyenangkan ada food courtnya?” kata Rika mendengar nada cuek Mino”
“Ya benar.” Sahut Mino sibuk mencari-cari lokasi yang akan ditujunya “Itu seharusnya berada di jalan ini ..” gumam Mino


Tiba-tiba Rika melihat sosok yang ia kenali sedang berjalan didepan mereka. Rika segera meraih tangan Mino dan menariknya “Senpai! Sana! Di sana!”
“Tapi sebentar, aku melihatnya ...” Mino semakin bingung mencari lokasi yang dituju dan menanggapi Rika.

“Mino…” seru sebuah suara seorang gadis. Mino menoleh dan melihat Aoi-chan sedang berdiri didepannya bersama kekasihnya. Aoi chan mengajak kekasihnya mendekati Mino.

“ah sudah lama tak jumpa” sapa Aoi

“iya” angguk Mino. Rika tertunduk melihat Aoi ada disana.

Aoi menoleh pada kekasihnya “ini kouhai aku di SMU”
“ahh hallo” sapa pacar Aoi.

“Hai.”
 “Ehh?Hari ini ... ada "Open Campus," ya?” ucap Aoi

“Ya, dan setelah itu akan ada forum kuliah ...”jawab Mino

“oh begitu..” Aoi tersenyum dan melirik Rika yang hanya diam. Aoi lalu menoleh pada pacarnya lagi. “Dia ingin masuk ke universitas kita.”
“oh begitu.. selamat berjuang”

“Terima kasih.”

Aoi berjalan mendekati Rika “Rika-chan ... ... Aku minta maaf atas apa yang terjadi, ya”
“Tidak ... Itu karena aku ...” sahut Rika cepat dan gugup

“Tidak... karena aku  menyerangan balik juga.  Mari kita membuat itu  sudah berlalu.”
“Iya”
  
“Ayo pergi” ajak cowok Aoi.
“iya..” Aoi segera pergi menyusul cowoknya tapi kemudian ia berbalik “sampai jumpa lagi.. bye.. bye” pamitnya pada Rika dan Mino.

Setelah Aoi pergi, Rika menoleh memperhatikan Mino yang terus memandang punggung Aoi dan pacarnya.


Pulangnya mereka berjalan dalam kebisuan. Mino berjalan melamun didepan Rika. Sementara Rika juga melambat langkah kakinya tidak berusaha menyusul Mino.

“Senpai ...” panggil Rika menghentikan langkah Mino dan cowok itupun berbalik.

“Maafkan aku..  aku… aku sudah mengatakan "yeayy," dan semua ... waktu itu,  ketika Okita-senpai menolakmu… aku.. aku jahat kan?... orang yang aku suka… tidak menyukaiku.. bahkan saat itu adalah saat yang sulit bagimu kan”


Suara Rika bergetar dan terisak saat ia melanjutkan kalimatnya itu. Mino terkejut mendengar isak rika dan ia mendekati gadis itu.
“Kenapa kamu menangis?”
“Aku tidak menangis…” bantah Rika dengan airmata yang jelas-jelas membasahi pipinya

Mino menunduk melihat wajah Rika yang tertunduk didepannya itu “iya Kamu menangis..”ucap Mino pelan sambil mengusap airmata dipipi Rika.

“Apa?... Jika kau ingin mengatakan sesuatu.. katakan saja”kata Mino pelan menatap Rika

“Aku mencintaimu.” Ucap Rika sambil menatap Mino


Mino tidak terkejut karena ia sudah beberapa kali mendengar pengakuan Rika itu “Mengapa? hal bodoh seperti itu saja… “

Mino perlahan menunduk mendekati wajah Rika dan mencium lembut gadis itu.  Setelah mencium Rika, Mino menatap Rika yang sepertinya tidak keberatan dengan ciumannya itu. gadis itu juga terus menatap dirinya.


“Sekali lagi…” ucap Rika tanpa malu-malu meminta Mino menciumnya lagi.
“Bodoh.” Gumam Mino
“Aku tidak bod...” belum sempat Rika menyelesaikan kalimatnya Mino sudah memberikan ciuman lembut yang dimintanya tadi.

“Senpai? Apakah kamu mau berpacaran denganku?”tanya Rika
Mino tersenyum dan mengangguk “hem”

“aku pikir bisa saja...... Aku tidak akan bisa lagi ... ... Lebih bahagia dari saat ini”
kata hati rika.








Orang yang pertama diberitahu soal hubungannya dengan Mino adalah sahabatnya Yu-chan. Rika bercerita saat istirahat sekolah.
“aku telah mulai berkencan dengan Mino-senpai ...” kata Rika
“hah?” Yu-cha terkejut dengan kabar itu.

“Lalu...!” denga malu-malu Rika menempelkan kotak minumannya ke kotak minuman yuchan.

“Apa?Apa yang kamu lakukan?” tanya Yuchan tak paham maksud Rika

“kau tau… Kami berciuman.” Tawa rika malu-malu sambil merebahka kepalanya di bahu Yuchan

“eh…Tunggu!” yuchan kaget tapi juga senang melihat kebahagiaa Rika.

Rika bangun dan meraih tangan yuchan“Apa yang harus aku lakukan, Yu-chan ?! Aku  benar-benar sangat bahagia!”

“Aku senang untukmu, Rika.


Rika berjalan ke depan pagar lantai 2 sekolah dan melamun.

Yuchan juga ingin menyampaikan kabar hubungannya dengan tetchan “Hei, Rika ... Sebenarnya aku...... Dengan Tetchan-senpai, kami ...” Yuchan melihat Rika sepertinya tidak mendengarkannya. Rika malah terlihat banyak pikiran.

“Rika?” panggil Yuchan.
Rika menoleh dan  tersadar dari lamunannya “hum?Ada apa?”


Yuchan tau Rika pasti memikirkan hubungan Mino dan Aoi “Aoi-senpai ..... kamu ingin tahu tentang dia, kan? Apakah Mino-senpai ----“

“Tidak apa-apa!” potong Rika “Meski begitu, gak  apa apa. Aku sudah paham… tak apa apa.. aku akan membuatnya baik-baik saja.”
Lanjut Rika seperti bicara pada dirinya sendiri.


Dikelas mino juga memberitahu tetchan soal hubunganya dengan Rika.

“Bagaimana denganmu? Apakah berjalan baik dengan Yu-chan?” tanya Mino pada tetchan

“aku?Yah, akuuuu….” Tetchan bingung dengan pertanyaan tiba-tiba mino padanya.

“Apakah baik-baik saja?” ulang Mino

“tidak.. seperti.. entah.. bukan seperti itu..  tidak..  kau tau.. itu agak” tetchan kebingungan menjelaskan hubungannya.

“kenapa ekspresimu berubah banyak begitu?” tawa Mino geli melihat wajah tetchan yang grogi.

“Kami tidak benar-benar ... tidak ...Tetapi lebih seperti itu…  bahkan tidak dekat, tapi ...” tetchan menghentikan ucapannya saat ada sms masuk untuk Mino.

“dari orang yang kita bicarakan.. Tsuzuki.” Kata Mino membaca sms Rika

“Tunggu, biarkan aku melihat itu juga.” Seru tetchan penasaran dengan sms Rika karena mino tersenyum-senyum sendiri

“Sini!” tetchan berusaha meraih hp mino tapi mino tidak memberikannya.

“Hentikan!” tawa Mino sambil terus membaca smsnya.

“biarka aku mengintip sedikit, ayolah biarkan aku melihatnya.” Desak tetchan “ kau sepertinya mau merahasiakannya”
“karena ini bukan urusanmu.”

“Lalu kenapa kau tersenyum terlalu banyak bgt?” goda Tetchan

Mino tertawa digoda tetchan“Diamlah”


Sementara itu dikelasnya Rika sangat todak sabar menunggu sms jawaban dari Mino. Ia terus melihat Hpnya “Mengapa? Mengapa?” Rika memainkan Hpnya

“Itu berarti dia hanya belum menjawab” kata Yuchan

“Mengapa?bahkan kegembiraanku tergantung pada sms ini!”

“mungkin ia punya banyak hal yang harus dikerjaka” kata Yuchan mencoba menenangkan rika.

“MENGAPA ~~” Rika masih saja kesal karena blom ada jawaban dari Mino tapi kemudian ada ada sms masuk di HPnya. Wajah Rika langsung ceria penuh harap.

“Ini dia! Yu-chan, sms masuk! Sms masuk!” seru Rika sambil membaca sms jawaban dari Mino.

[Apa pun tak masalah]

Yuchan ikut membaca sms itu dan langsung bergumam “Betapa dinginnya…”
Mino menjawab singkat seperti itu atas ajakan Rika untuk pergi berdua. Kesannya Mino hanya ikut aja apa yang dimau Rika.


Rika dan Mino pergi jalan-jalan berdua.  Dijalan yang mereka lalui penuh dengan lampu-lampu yang menghias pepohonan dan taman. Rika pingin berjalan bergandengan tapi Mino sepertinya tidak punya inisiatif melakukannya. Rika memperhatikan tangan Mino, tangannya mendekat ke tangan Mino untuk menggandengnya tapi tiba tiba Mino memasukkan tangannya itu ke saku celananya.
“yahh…”gumam Rika pelan dan  kecewa.

Tiba-tiba Mino menghentikan langkahnya dan tertawa memperhatikan Rika yang kecewa

“Hanya bercanda…” ucap Mino yang sebenarnya tau Rika ingin menggandeng tangannya. “Sini…” Mino mengukurkan tangannya pada Rika.
Rika tertawa bahagia dan mengulurkan tangannya menggandeng Mino. Mereka berjalan dengan tersenyum senang. Saking senangnya Rika sampai mengayun ayunkan tangan mereka yang bergandengan itu.

“-Kau Terlalu senang.”Mino mengomentari ulah kekanak-kanakan Rika itu.
“bukankah gak masalah? Inikan menarik, senpai?”

“ini agak memalukan.” Gerutu Mino karena Rika masih mengayun ayunkan tangan mereka dengan penuh semangat padahal banyak pasangan lain yang berjalan disekitar mereka.

“Aku tidak sedikitpun ada rasa malu.” Bantah Rika

“kau seperti anak SMP” ejek Mino.

“Apakah kau serius, senpai?” kata Rika yang malah senang dianggap anak SMP padahal maksud Mino tingkah Rika kekanak-kanakan.

  
Guru kelas Rika sedang menjelaskan soal acara konsultasi/seminar sekolah yang akan di hadiri oleh ex kakak kelas mereka termasuk Aoi. Semua cowok justru bersemangat mendengar klo Aoi senpai juga akan datang di acara itu. Formulir dibagikan bagi siapa saja yang ingin ikut diacara itu.  Rika tertunduk lesu menatap formulir itu. ia jadi tidak tenang setelah ada pengumuman Aoi senpai akan datang.


Dikelas 2, tetchan melihat Mino sedang sibuk dengan HPnya.

“Hei, Tetchan… Bagaimana kau membaca ini?” tanya Mino sambil memperlihatkan isi chat Rika pada tetchan.

"suka." Baca tetchan

“suka?” Mino tak percaya tulisan di layar Hpnya adalah kata itu.  ia dan tetchan tertawa “Jadi, aku salah membaca ya?”

“bukan… sepertinya itu sengaja, kan?”
“Dia (Rika) pasti memang salah menulis (kanji). .. dasar anak bodoh itu” gerutu Mino

“Hei... apakah kau serius pacaran dengan Rika?”
“hum…”angguk Mino

“dia gadis yang hebat kan?”
“benar” angguk mino menyetujui.


Rika bertemu dengan Mino di ruang klub. Mino menggodanya dengan tulisan chatnya yang salah itu. Rika ingin mengambil HP mino dan menghapus chatnya tapi Mino tidak mau memberikan HPnya itu.

“Hei senpai biarkan aku menghapusnya” rengek Rika manja.
Mino tersenyu senang melihat wajah Rika yang merengek manja didepannya itu.

“Tidak akan”
“Ayolah...” rengek Rika lagi

“dari awal, aku pikir sesuatu yang lain…” aku Mino yang tidak paham tulisan Rika itu.

“Senpai, kau idiot!” goda Rika dan mau merebut HP Mino tapi cowok itu lebih cekatan dan menghindar.

“enak saja! Aku tidak tahu bagaimana membacanya tapi aku memang tidak perlu melakukannya…. Bodoh.”

“Orang yang mengatakan "bodoh" adalah orang yang bodoh itu sendiri”  kata Rika.

“aku akan menyimpannya” gumam Mino.

Rika lalu duduk dikursi dan teringat suatu hal yg membebaninya.


 “Senpai ... apakah kamu akan ikut  konsultasi itu?” tanya rika.
Mino terdiam beberapa saat. “Ya aku ikut.” Jawabnya pelan

“karena kau ingin melihat Okita-senpai?”tanya Rika lagi dengan wajah serius.

Mino terkejut dan melirik Rika dengan sinis karena Rika sudah mencurigai niatnya  “kenapa denganmu?”

“Senpai?”
Mino mengemasi barangnya dan mengambil tasnya lalu berjalan ke pintu keluar klub.
Sebelum sampai pintu keluar Mino berkata tanpa menoleh “Aku akan masuk ke universitas Tsubakawa...tidak karena ada dia(Aoi)”


 Mino kesal dan keluar dari ruangan klub. Ia berjalan cepat dengan kesalnya. Setelah berjalan agak jauh ia merasa tidak tenang dan Rika juga tidak mengejarnya. Ia berbalik dan melihat dari jauh pintu ruang klubnya berharap Rika mengejarnya atau dirinya masuk lagi ke ruang klub untuk menyelesaikan masalah mereka berdua. Tapi akhirnya ia tetap melanjutkan langkahnya pergi.


Seminar konsultasi universitas sedang berlangsung di aula sekolah. Siswa siswi yang mendaftar sudah berkumpul disana. 
Rika meski tidakmendap

MC “Kemudian, berikutnya adalah Okita-san. Silahkan berbicara”

“Aku dari Tsubakawa University, tahun pertama, semester pertama: Okita Aoi.  hari ini ... aku berharap yang terbaik. kalian dapat menanyakan apa pun yang kalian inginkan.” Ucap Aoi disambut tepukan dan suara seruan para cowok yang bersemangat saat Aoi giliran berbicara.

“Seperti yang kuduga...” gumam Yuchan yang mengintip dari pintu aula yang terbuka bersama Rika.
Sementara Rika menatap punggung Mino yang memandang ke depan kearah Aoi yang sedang berbicara dengan serius.


Tiba-tiba ada siswa yang terlambat dan buru-buru mau masuk ke aula dan tanpa sengaja menabrak Rika yang ada dipintu sampai terjantuh masuk kedalam aula.
Semua yang sedang mendengarkan seminar terkejut dengan suara keramaian di pintu aula dan menoleh.
Rika sangat malu dan mencoba duduk. Semua pandangan mata mengarah kepadanya.
“Rika, kau tak apa-apa?” tanya Yu-chan khawatir.


Mino terkejut melihat Rika terjatuh di depan pintu aula sekolah. Cowok itu segera berdiri dan menghampiri Rika.
Semua heboh karena Mino menghampiri Rika. Mino mengangkat tubuh rika untuk berdiri dan menarik tangan rika untuk meninggalkan ruang aula.
“ayo pergi” Semua yang ada disana setelah melihat sikap Mino yang perhatian itu langsung menyoraki Rika dan Mino.


Mino membawa rika duduk di luar gedung aula. Udara sangat dingin karena salju sudah turun dan mengenai mereka berdua. Acara didalam Aula juga terdengar dari tempat duduk mereka.
“Bodoh.” Ucap Mino pelan.

“Bodoh, ya?” gumam rika dengan suara bergetar.
Mino menghapus airmata yang entah kapan membasahi pipi rika dengan lembut.

Rika terisak pelan lalu Mino berdiri “Jangan menangis.” Ucapnya pelan. Ia menepuk kepala Rika pelan.


Tiba-tiba dari dalam ruang aula terdengar suara seorang pemuda bertanya pada Aoi apakah Aoi sudah punya pacar. Aoi pun menjawab klo ia barusan putus dengan pacarnya.

Rika sangat terkejut mendengar ucapan Aoi dari dalam aula itu. Rika langsung menoleh pada Mino.
Dan betapa sedihnya Rika saat melihat Mino juga sedang kaget, tertegun menoleh kearah Aula setelah mendengar pengakuan Aoi. Dari situ Rika tersadar dengan posisinya bagi Mino.

“orang yang senpai suka… bukan aku..  bukan diriku…” suara hati rika.

“Mino-senpai... Okita-senpai mengatakan dia single sekarang.” Kata Rika membuka percakapan

“Bukankah aku sudah pernah aku katakan klo  aku sudah ditolak?” sahut Mino pelan.

“Tidak peduli apa, tapi dia ...” Rika menoleh melihat ke mino yang ada didepannya yang masih tertegun setelah mendengar pengakuan Aoi tadi.

“Mino-senpai ... kau menyukainya, bukan?” tanya Rika. Mino masih terlihat bingung apalagi dengan pertanyaan Rika itu.


Rika tidak sabar menunggu jawaban Mino dan ia berdiri didepan Mino.

Mino menatap Rika yang sedang menatapnya tajam “Tsuzuki...”
“Senpai ... daisuki deshita”
* Rika memakai bentuk lampu dari daisuki desu (aku mencintaimu) jadi daisuki deshita jadi artinya (Aku dulu mencintaimu (sekarang tidak))
Rika langsung berlari meninggalkan Mino secepatnya.  Mino sangat shock sampai ia tidak tau apa yang harus diperbuatnya.


Rika menangis dan berlari dilorong sekolah. Ia teringat masa-masa kebersamaannya bersama Mino dan ia jadi menyesal mengatakan kata yang tadi diucapkannya.. tangisnya semakin menjadi keras.

“apa… untuk apa aku kesal sampai seperti itu… Jika saja aku tetap terus mencintainya... Jika saja aku tetap melakukan yang terbaik… Suatu hari nanti... Dia akan bisa jatuh cinta denganku juga... senpai……. Senpai… daisuki deshita…”





BERSAMBUNG KE PART 4 ENDING



Tidak ada komentar:

Posting Komentar