Jumat, 25 Maret 2016

Senpai To Kanojo ~ Part 4 Ending


Mino masih duduk terdiam di luar aula sekolah. Ia masih memikirkan semua yang terjadi antara hubungan dengan Rika yang tiba-tiba putus dan juga kabar putusnya hubungan Aoi dan cowoknya. Semua begitu tiba-tiba membuatnya shock.

“Mino?” sebuah suara lembut seorang gadis menyadarkan lamunannya. Mino menoleh dan melihat Aoi senpai berjalan mendekatinya.

“otsukare desu (otsukaresaa desu) “ ucap Mino tersenyum sambil berdiri
*salam saat orang sudah menyelesaikan pekerjaannya atau artinya  terima kasih atas kerja kerasnya.

Aoi heran melihat Mino hanya sendirian “are? Apakah Rika-chan ... baik-baik saja?”

“yah... mmm… aku... kembali saat aku menjadi kouhei (adik kelas)..  semua senpai terlihat begitu dewasa menurutku.  Aku tak bisa menyamai (kedewasaan) senpai”

Aoi bisa membaca ada masalah antara Mino dan Rika “Bukankah seharusnya seperti itu?”
“eh”

“aku dulu juga berpikir begitu” jawab Aoi
“benarkah?”

“ dan masih sama sampai sekarang” sahut Aoi tersenyum
“yah kau menakjubkan dewasa senpai” puji Mino tersenyum.

“benarkah? Ahh karena aku sekarang seorang mahasiswi” kata Aoi tertawa “ah  temanku sudah menunggu.. sampai jumpa lagi” pamit Aoi.
Mino tersenyum.
Aoi lalu berbalik dan meninggalkan Mino.


“Aoi-san!” panggil Mino menghela nafas panjang.
Aoi berbalik “hmm?”

“Selamat tinggal.” Ucap Mino dengan tegas dan penuh makna yang dipahami Aoi. Mino ingin melepas masa lalunya bersama Aoi.
Aoi mengangguk sambil tersenyum paham dan pergi.


Jam sekolah sudah selesai, Rika menghampiri Yuchan yang bersiap-siap pergi.
“kamu ada voli hari ini, kan? Sepertinya Aku harus pergi dan membeli donat sendiri lalu pulang.”

“Apakah kau tidak akan ke ruang klub lagi?”tanya Yuchan.
“ya” angguk Rika

“baiklah klo begitu” ucap Yuchan kecewa tapi tak bisa berbuat apa-apa.

“Good luck untuk kegiatan klubmu!” kata rika tertawa dengan terpaksa dan langsung pergi.

Rika berjalan menyusuri pinggir sungai yang biasanya ia lewati bersama Mino.

“Tidak apa-apa...  kelas tiga .... Akan lulus setelah musim semi datang. Itu sebabnya semua akan baik-baik saja.  Segera...  Aku akan melupakannya.”


 Rika, yuuchan dan tetchan pergi ke kuil untuk festival tahun barunan. Mereka sama sama berdoa dengan khusuknya. Selesai berdoa Mereka keluar dari kuil untuk melihat pasar malam.

“Hey kalian ...” ucap Rika tiba-tiba meghentikan langkah yuuchan dan tetchan. “Terima kasih untuk hari ini... aku senang kalia bisa menemani aku.”

“Apa yang terjadi dengan tiba-tiba?” tanya yuucha heran Rika tiba-tiba serius seperti itu.

Tetchan menyahut “Kita masih akan mulai membeli beberapa….”

“Tapi... aku sampai disini saja..  aku akan pulang.” Kata Rika lagi

“Apakah kamu baik-baik saja? Tidak enak badan?” tanya yuuchan khawatir

Rika menggeleng “ tidak”

“ahh apakah kehadiranku mengganggumu?” tanya tetchan

“Bukan, bukan itu! kalian berdua ... berpacaran kan?” kata rika tersenyum melihat keduanya terkejut

“Kenapa kau tahu?” seru tetchan

“sejak kapan kamu tau?” tanya Yuuchan tidak menyangkal ucapan Rika.

“Beberapa saat sebelum libur musim dingin” jawab Rika

“Maaf, Rika. Aku benar-benar berencana untuk memberitahumu tentang hal itu.” sesal Yuuchan

“aku yang harus minta maaf karena selalu membuatmu khawatir tentang aku ... Yu-chan. Terima kasih.”

“Rika ...”

“karena itu.. Mari kita saling menjaga “
“Tentu saja!” jawab yuchan memeluk Rika erat.
Rika melirik kea rah tetchan yang sedari tadi diam untuk membiarkan dua sahabat itu berbicara.

“Tetchan-senpai... Bolehkah aku minta tolong padamu?”
Tetchan keheranan namun mengangguk setuju.


Rika berpisah dari Yuchan dan tetchan lalu pergi seorang diri disebuah taman. Tanpa sengaja ibu tetchan lewat dan mereka berbicara sebentar. Ibu tetchan berkata klo wajah Rika sekarang agak berubah lebih dewasa. Ibu tetchan bilang klo jika seseorang menemukan orang yang penting dalam hidup mereka, maka dia benar-benar dapat berubah banyak.


 Mino pergi ke restaurant keluarga tetchan. Saat ia sedang makan tiba-tiba tetchan memberikan sesuatu ketangannya.

“Apa ini?” tanya Mino melihat amplop ditangannya.

“Sebuah jimat yang akan membantumu lulus ujian.” Sahut tetchan

Mino membuka amplop tertawa geli karena tetchan membelikannya jimat seperti itu ”Terima kasih. Eh Berwarna pink? Ini agak imut.” Ejek Mino melihat warna jimat ditangannya itu

“eh Berwarna pink?” tetchan berbicara reflek tanpa berpikir karena kaget.
“Ini bukan sesuatu yang kamu pilih?” tanya Mino heran karena melihat tetchan kaget padahal bukankah jimat itu pemberian tetchan.

“benarkah? Eh.. Tidak, tidak ..Umm ... Itu bukan.” Tetchan panic kebingungan mencari jawaban. “Kelihatannya seperti itu ... Tapi itu Yu-chan yang memilih”

Mino mengangguk paham “ohhh.. Apakah hubungan kalian baik-baik saja?”
Tetchan mengangguk.
“syukurlah” Mino tersenyum

“Yah begitulah.”
Mino membaca tulisan di jimat itu “ ganbatte (semangat.. Semoga berhasil)”


 Ibu tetchan yang baru dari kuil datang dan tersenyum melihat Mino disana.

“Bibi! Maaf mengganggu.”
“ahhh Mino-kun yang sedang digosipkan itu” ucap ibu tetchan tersenyum misterius sambil berjalan ke arah dapur restaurant didepan Mino.

"digosipkan apa?” Mino terkejut dan menoleh pada tetchan. Temannya itu langsung panic dan takut dituduh telah menyebarkan gossip ke orang orang.

“itu bukan aku.” Elak tetchan
“pasti kamu.” Seru mino
“tidak.” Bantak tetchan

“Apa yang Anda maksud dengan digosipkan?” tanya Mino penasaran ingin tau dari ibu tetchan
“ rahasia…”jawab ibu tetchan tak mau menjawab “ ini hampir ujian, kan? Jaga diri Jangan sakit “

“Ya, saya akan berhati-hati.” Jawab Mino.

Tetchan pergi membantu ibunya memakai apronnya.

“masa muda ya… masa yang melebihi harapan”
“apa yang kau katakan, ibu?” tanya tetchan

“kamu akan tahu saat itu… sangat misterius kan… masa saat kita hanya bisa menghargai satu hal saja… Dan hanya menyadari ketika sudah terlambat.” Ucap ibu tetchan.
Mino terdiam mendengar ucapan ibu tetchan. Ia merasa kalimat itu ditujukan padanya atau lebih tepatnya kata itu kata yang pas terjadi pada dirinya. Mino tertunduk melamun.


Lebih tahun baru sudah selesai dan mereka masuk kembali ke sekolah.
Usia jam sekolah Mino pergi ke ruang klubnya. Ia melihat ruangan klub dari kaca pintu ruang klub. ia membuka pintu ruang klub dengan hati-hati, berharap ia menemukan Rika disana. Tapi ternyata klub sepi tidak ada orang sama sekali. Mino  masuk dan melipat kursi agar klub tidak keliatan penuh.


 Suara pintu yang terbuka membuatnya terkejut dan menoleh penuh harap. Tapi sekali lagi ia kecewa karena ia hanya melihat yu-chan yang datang.

“Halo.” Sapa yuchan yang melihat ekpresi kaget mino.
“Oh itu kamu.” Sahut Mino

“kenapa  "oh?"” tanya yuchan curiga dengan kalimat Mino.

“Tidak. Tidak seperti itu.”
“apa kau pikir Okita-senpai yang datang?” tanya Yuchan tersenyum

Mino heran kenapa Yuchan berpikir ia berharap Aoi yang datang.
“Tidak. aku pikir itu Tsuzuki.” Sahut Mino pelan dan wajahnya langsung berubah sedih.

“ahh begitu”


Yuchan membuka lemari untuk mengambil “legenda senpai”
"legenda Senpai ya?" tanya Mino memperhatikan Yuchan
“Iya nih. Karena Ujian akan datang segera.

“oh begitu… Semoga berhasil.”
“Ya. Baiklah, aku akan pergi. Sampai jumpa” pamit Yuchan. Mino mengangguk namun ia teringat jimat yang diberikan tetchan.

“ah Yu-chan! Aku teringat...” Mino membuka tasnya dan memperlihatkan jimat pink itu pada Yuchan. “Untuk ini…Terima kasih.”

“ah itu sangat lucu. Tapi itu bukan selera aku” sahut Yuchan.
Mino jadi heran dan bingung karena menurut tetchan jimat itu yang memilih kan yuchan.

Yuchan melihat ekpresi bingung Mino. “sekarang hanya ada satu orang yang tersisa yang akan memberikanmu barang itu.” ucap yuchan memberi kode siapa orang yang memberikan jimat itu untuk Mino.
Yuchan lalu berbalik dann meninggalkan ruang klub.
Mino masih kaget dan melihat jimat pink itu. ia mulai bisa menebak siapa yang sudah memberikan jimat itu.


Suasana sekolah terliat lengang tanpa ada murid yang lalu lalang di lorong sekolah. sebagai gantinya suara lirih dan merdu nyanyian kelulusan terdengar disekolahan dari arah aula sekolah. hari ini adalah hari Kelulusan kelas tiga yang sedang dirayakan di aula sekolah. 
Rika berdiri melamun di atap sekolah sambil mendengarkan suara paduan suara sekolah itu. ia menghela nafas panjang lalu menghirup udara dalam-dalam untuk mengusir kegelisahannya.


Upacara di aula sudah selesai. Semua ingin merayakan masa terakhir bersama kakak kelas mereka. Yu-chan dan Rika membawa tas besar berisi bunga yang akan diberikan sebagai kenang-kenangan pada tetchan.

Mereka melihat tetchan sedang berbicara dengan teman-teman klub lainnya. Sepertinya teman-teman klub memang sengaja merencanakannya bersama sama.
Rika segera minta yuchan mengambil salah satu bunga dan mendorong gadis itu mendekati tetchan yang sedang dialihkan padangannya oleh teman-teman klub.
Saat Yuchan sudah mendekat mereka lalu bebaris kepinggir memberikan kesempatan yuchan mendekati tetchan.

“ahh Kamu mengagetkanku...” tetchan terkejut melihat yuchan tiba-tiba ada dibelakangnya

“Selamat atas kelulusanmu” ucap yuchan sambil memberikan bunga yang dipegangnya.
Malu-malu tetchan mengambil bunga itu “Terima kasih.”

“Selamat!” Rika bertepuk tangan memberikan ucapan selamat pada tetchan bersama teman klub lainnya
“Congrats!”

“Terima kasih! Kalian mengejutkanku…” tunjuk tetchan pada cowok2 junior di klubnya itu.


Rika melihat yuchan keliatan sedih karena sebentar lagi tidak satu sekolah lagi sama tetchan. Rika lalu memeluk  gadis itu “Yu-chan?

Tetchan menoleh dan memperhatikan “Yu-chan?”
Rika melepas pelukannya dan mendorong yuchan mendekati tetchan lagi.

Tetchan mengusap lembut kepala yuchan “semua akan baik-baik saja”
“kalian liat… liat” goda seorang cowok pada tetchan.
“aku liat..!”
Semua tertawa melihat kemesraan tetchan itu.

“Segera, segera --- segera --- Aku akan datang dan melihat kamu!”ucap tetchan tertawa

“Semoga berhasil dalam pelatihanmu” kata salah satu cowok.
“ya” angguk tetchan
Semua lalu mengerumuni tetchan untuk berpisah

Rika melihat keakraban mereka semua. Lalu ia pergi membawa tas yang tersisa 1 bunga disana.


 Rika pergi ke ruang klub. Disana kosong tidak ada orang sama sekali. Rika mengambil bunga ditas dan menaruhnya dimeja.
Rika lalu membuka jendela lebar dan melihat keluar jendela, Kehalaman sekolah. Angin langsung masuk ke ruang klubnya bersama kelopak bunga sakura yang diterbangkan angin.

Rika melihat kelopak bunga yang jatuh ke bawah jendela. Rika terkejut saat melihat mino senpai sedang duduk dibawah jendela. Mino ternyata juga sedang melihatnya Rika sedari tadi Rika membuka jendela itu.
“senpai….” Gumam rika terkejut


Mino mengambil jimat disakunya. “Untuk ini... Terima kasih… Karena ini... aku bisa lulus.” Ucap mino pelan dan berdiri mendekati Rika yang ada pinggir jendela. Rika hanya terdiam tertunduk. ““Mengapa? Bodoh...” ucap Mino menatap wajah rika sangat dekat. Mereka hanya terpisah dinding jendela.

“Tidak. Orang yang bodoh adalah aku.” Lanjut mino pelan seperti berbisik.
Rika perlahan melihat ke mino “Senpai…”


 Mino menatap mata rika “aku berpikir jika aku pergi ke sini... aku akan melihatmu.”
“Senpai ...”
Mino langsung memeluk Rika sangat erat seperti tidak mau melepaskannya lagi. Rikapun menangis terharu memeluk tubuh Mino yang ada didepannya.


 “Mino-senpai! selamat atas kelulusan Anda!” suara ramai teman-teman klub mereka dihalaman sekolah mengagetkan keduanya. Mereka melepaskan pelukannya dan melihat ke teman-temannya.

“Hei, Mino!” sapa tetchan yang juga ada disana berjalan mendekati mino.
“Rika ... syukurlah” ucap yuchan lega melihat mino dan rika berpelukan tadi.

“Haruskah kita mengambil foto? ...dengan semua orang.”  Ucap salah satu cowok

“Ide yang hebat!” sahut tetchan setuju

“Baik! Ayolah!”


 “Tunggu!” seru Rika tiba-tiba dan berlari mengambil bunga dimeja ruang klub. Rika lalu memberikan bunga itu pad amino dengan tersenyum ceria.
“terima kasih” sahut Mino tersenyum.

“pegang ini “ kata Mino pada Tetchan untuk mengambil surat kelulusan dan bunga yang ada ditangan Mino agar Mino bisa mengangkat Rika melewati jendela dan berkumpul bersama mereka semua dilapangan.
“ehh… ehhh… ” Rika kaget saat Mino mengangkat tubuhnya dengan mudahnya ke halaman sekolah.
Mereka saling menatap dan tertawa bahagia.


 TAMAT

akhirnya selesai hehhe....  thanks sudah mau mampir ke blog dan baca sinopsisnya. maaf jika bahasaku masih kaku dan mungkin ada terjemahan yang salah..
jangan lupa nonton ya filmnya. lebih romantis filmnya daripada sinopsisku loh, sayang klo nggak pada nonton. aku recommended buanget film  ini!

Oh ya dibawah ini ada adegan Kabe Don dari pemain Senpai To Kanojo buat seru-seruan aja karena di filmnya nggak ada adegan kabe don ini. 

Kabe Don adalah gerakan yang biasanya ada di manga/komik. yaitu gaya memojokkan pasangannya ke tembok sambil bersandar dengan satu tangan untuk memaksakan kehendaknya pada pasangannya yang terpojok itu. 

Ingat Film LDK yang pernah aku tulis kan? disana juga ada adegan ini.

Kesannya dari liat adegan ini cowoknya terlihat cool gitu.. keliatan jantan! hahahah.. apasih.... ini dia gambarnya.... sampai disini dulu ya..  bye.. bye..

 

  

8 komentar:

  1. Lama g̲̮̲̅͡Γ₯ΠΊ̲̮̲̅͡ buka blognya mb enny.ternyata ada sinopsis baru.tapi kayaknya format penulisan atau apanya yaa yang berubah?kalo dibaca leewat hp jadi kecil2 tulisannya.btw makasih deh....^_^

    BalasHapus
  2. Tulisannya udah jelas koq mb. Proyek slnjutnya apa nih mb enny? Sering2 update dong..

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke thanks.. project selanjutnya Jmovie Heroine Shikkaku. tunggu ya

      Hapus
    2. Mb request sinopsisnya CLOVER dunk.kan pernah dibuat previewnya sih

      Hapus
  3. Minta link senpai to kanojo dong mba.. ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. cb download disini http://www.filmku.net/2016/02/senpai-to-kanojo-live-action-subtitle-indonesia.html atau ke indowebster

      Hapus
  4. keren.....😊😁😁😁

    BalasHapus